topbella

Senin, 26 November 2012

Teori Cahaya dan Optik

Hai semuanya,,
Sebelumnya saya udah pernah posting tentang puisi-puisi gitu kan.
Emm, kalau postingan kali ini saya ambil materi tentang Cahaya dan Optik  diambil dari buku yang udah saya baca sih sebenarnya. Ia maaf aja nih ia kalo nyontek-nyontek dikit gitu. :D
Emm, Judulnya Cahaya dan Optik karya dari Sri Soeyati dan Agus Salam.
Langsung aja deh, silahkan disimak baik-baik ia.

    Teori Cahaya
Seorang filosof Yunani, Plato percaya bahwa cahaya merupakan sesuatu yang disemburkan oleh mata dan mampu membuat hal-hal menjadi tampak ketika cahaya tersebut membentur mata. Pemikiran lain mengatakan bahwa cahaya terdiri dari benda berkilauan pada kecepatan tinggi. Aristoteles mengatakan bahwa cahaya sebagai sesuatu yang bukan bersifat materi, yang diteruskan keruang antara mata dengan benda yang sedang dilihat.
Pada abad 17, seorang ilmuwan Belanda, Christian Hugyens dan ilmuwan Inggris, Robert Hooke mengusulkan bahwa cahaya adalah suatu gerak gelombang. Berdasarkan kedua ide tersebut, Newton mengusulkan teori korpuskuler yang mengatakan bahwa cahaya sebagai suatu arus partikel yang bergerak cepat suatu arus partikel yang bergerak cepat diluar dari benda berkilauan dan suatu rentetan gelombang.
    Sumber Cahaya
Lampu pijar merupakan sumber penerangan yang biasa dipakai. Cahaya yang dihasilkan lampu pijar dengan cara melewatkan suatu kawat halus wolfram atau pijar yang diletakkan didalam sebuah bola lampu kaca vakum ataupun yang diisi oleh beberapa gas inert (lembam) nitrogen. Hal ini untuk mencegah timbulnya panas yang melalui pijar. Jenis lain dari sumber cahaya yaitu menggunakan aliran arus listrik yang melalui suatu gas pada tekanan beberapa ribu dari tekanan atmosfer normal. Jenis lampu ini dikenal dalam bentuk pencahayaan jenis tabung yang umumnya digunakan untuk penerangan pada penerangan pada reklame-reklame atau iklan-iklan. Tambung lampu ini mengandung beberapa gas permanen seperti neon atau helium maupun campuran suatu gas dengan bahan yang mudah diuapkan seperti sodium atau air raksa. Warna yang timbul dari cahaya ini tergantung pada bahan-bahan yang digunakan dan warna tabung kaca tersebut.
Kekuatan suatu sumber cahaya disebut intensitas cahaya yang diukur dalam satuan candela, suatu satuan yang berasal dari penggunaan lilin biasa sebagai sumber cahaya. Satu buah lampu pijar ukuran sedang mempunyai intensitas cahaya sekitar satu lilin biasa dalam tiap-tiap hitungan wattnya. Intensitas sebuah lampu 60 watt adalah hamper sama dengan 60 lilin.


Mengapa Langit Berwarna Biru???

Sekitar 80 % nitrogen terdapat didalam udar yang kita hirup. Sinar ultraviolet dari matahari dihamburkan oleh molekul nitrogen dan oksigen diudara. Fenomena hambuaran ini sama dengan fenomena resonansi pada suara.
Beberapa warna biru dan sedikit hijau dihamburkan dalam cara yang sama, frekuensi-frekuensi yang lebih rendah disimpangkan lebih jauh dari frekuensi resonan dari nitrogen dan oksigen, dihamburakan lebih sedikit.
Sinar merah dihamburkan sekitar 1/10 bagian sinar violet. Ketika sinar matahari memasuki atmosfer bumi, sinar violet dan biru dihamburkan paling banyak, diikuti oleh sinar hijau, kuning, oranye, merah.
Setiap 10 foton violet yang dihamburkan hanya ada 1 foton merah yang dihamburkan. Keseluruhan efek ini menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi dari cahaya yang dihamburkan adalah biru. Sebab itulah langit berwarna biru.

Mengapa Matahari Terbenam Berwarna Merah???

Sinar yang memiliki frekuensi yang rendah akan dihamburkan paling sedikit karena itulah sinar merah, oranye, kuning diteuskan (ditransmisikan,) lebih mudah dibandingkan sinar biru. Untuk menembus atmosfer yang cukup tebal, sinar dengan frekuensi lebih tinggi dihamburkan ketika sinar dengan frekuensi rendah ditransmisikan. Inilah sebabnya mengapa putihnya matahari Nampak kemerah-merahan pada saat matahari  terbenam dan pada siang hari Nampak kekuning-kuningan.
Menjelang semakin sore, matahari berada pada posisi semakin rendah dilangit sehingga perjalanan sinar-sinar yang ada melalui atmosfer lebih panjang dan lebih banyak sinar biru yang dihamburkan dari sinar cahaya matahari. Selanjutnya perjalanan sinar-sinar ini bergerak kemerah, kemudian kuning, oranye, dan akhirnya kemerah tua keoranye-oranyean saat matahari terbenam.

•    Alat-alat Optik

a.    Kamera
Pada kamera fotografi yang paling sederhana, lensa tunggal digantikan dengan suatu gabungan lensa-lensa untuk meningkatkan ketajaman dan karakter bayangan lainnya. Suatu diafragma berfungsi mengubah ukuran lubang lensa dan mengatur kecerahan bayangan ketika gambar diambil dalam kondisi pencahayaan yang bervariasi. Secara optis, mata manusia serupa kamera karena bayangan yang tampak berubah secara kontinu.
b.    Mata
Suatu bola mata memiliki bagian berbentuk lensa yang panjang fokusnya dapat diperpendek oleh otot-otot mata yang mampu menekannya menjadi bentuk yang lebih rapat. Suatu cairan didepan lensa mata dan suatu jelly (cairan kenyal) dibelakangnya mempunyai kontribusi untuk melakukan refraksi yang menghasilkan suatu bayangan pada retina. Retina mengandung jutaan urat syaraf yang sangat halus dimana perasaa-perasaan yang ada akan diteruskan keotak. Iris mata (selaput pelangi) merupakan suatu diafragma yang dapar berubah-ubah ukurannya untuk mengontrol jumlah cahaya yang memasuki mata.
Bagian yang sangat penting pada mata adalah lensa mata yang merupakan lensa cembung yang elastis. Lensa mata ini membentuk bayangan nyata di dinding belakang mata (retina). Bayangan ini diteruskan keotak sebagai sinyal-sinyal syaraf sehingga menimbulkan kesan kita melihat sebuah benda. Pada mata normal, otot-otot mata mampu menekan lensa untuk membuat penglihatan yang jelas pada suatu benda dengan jarak kurang lebih 25 cm.

c.    Kacamata
Mata berpenglihatan dekat membutuhkan kacamata dengan lensa bersifat sebagai penyebar sinar dengan panjang focus sesuai ditempatkan didepan mata. Pada mata berpenglihatan jauh, sinar menumbuk retina sebelum sinar tersebut mempunyai peluang untuk melewatinya sehingga membutuhkan kacamata dengan lensa bersifat sebagai pengumpul sinar. Pada mata yang memiliki cacat astigmatisma, permukaan depan bola mata melengkung tidak sama besar kesemua arah seperti suatu lingkaran sehingga menyebabkan bayangan tidak jelas. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata lensa silinder yang dibuat lengkung pada satu arah. Besar atau kecilnya ukuran positif atau negative suatu lensa, tergantung pada cacat mata yang dialami dan nilai ukuran lensa antara mata kiri dan kanan biasanya berbeda.

Selesai dehh postingan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi semuanya. :D
Terima kasih yang udah sudi mengunjungi blog saya ini.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

like :)

Unknown mengatakan...

terima kasih weni ku sayang :D

Pasang Emoticon Anda!

Posting Komentar

About Me